Berdakwah adalah sebuah tugas suci nan mulia yang diemban oleh orang-orang yang dirahmati Allah Swt. Mulai para nabi dan rasul serta para ulama dan mubaligh yang sampai sekarang masih menyerukan tentang kebenaran Islam. Mereka semua dengan tulus dan ikhlas rela mengorbankan harta, jiwa serta tenaga demi kejayaan Islam sebagai agama rahmatan lil Alamin. Mereka tidak peduli walau harus dicaci maki, difitnah, dibenci atau diasingkan oleh orang yang menentang dakwah mereka. Memang begitulah jalan para mujahid dakwah, tapi perjuangan mereka tidak akan sia-sia, karena keridhaan Allah Swt. senantiasa menyertai mereka.
Saat menyelami manis dan pahit jalan dakwah, kita sebagai mubaligh yang beradab pasti punya etika dalam berdakwah terhadap orang-orang di sekitar nya. Mengenai etika dakwah, kita dapat lihat dalam Firman Allah QS. An-Nahl :125 yang berbunyi:
“Serulah ke jalan Tuhanmu dengan bijaksana dan nasihat yang baik dan debatlah mereka dengan cara yang lebih baik”
Nah, dari ayat itu setidaknya kita tahu tiga etika yang harus dipraktekan para mubaligh dalam menjalankan misi dakwah mereka.
Yang pertama, seorang mubaligh harus menunjukan kepribadian yang bijaksana kepada semua orang. Bijaksana artinya antara yang di dakwahkan dengan prilakunya sehari-hari tidak jauh berbeda. Jangan sampai seorang mubaligh menyuruh sholat tapi dirinya sendiri jarang melaksanakan shalat, Nauudzubillah! Kemudian seorang mubaligh yang bijaksana juga mencerminkan budi pekerti yang luhur bagi sesamanya , kehadirannya mampu menjadi sumber kebahagiaan bagi yang lain, dan ketidakhadirannya menjadi sumber kerinduan yang lain. Salah satu langkah untuk menjadi mubaligh yang bijak adalah dengan membudayakan senyum, salam, sapa, sopan dan santun tatkala menghadapi orang lain.
Yang kedua, dalam menasihati orang lain, seorang mubaligh harus bisa menasihati dengan kata-kata yang halus dan tidak menyakiti perasaan atau menghina yang didakwahi. Karena tujuan kita sebagai pendakwah adalah untuk menyadarkan seseorang agar kembali ke jalan yang benar, bukan menjatuhkan atau menghancurkan harga diri objek dakwah. Kita boleh bertindak keras hanya sebagai pembelaan diri manakala dakwah kita dihalangi oleh musuh. Dan ingat bahwa sesungguhnya Allah itu beserta orang-orang yang sabar.
Yang ketiga, apabila ada orang yang mendebat apa yang kita dakwahkan, maka hadapilah dengan tenang. Jangan sampai emosi kita terpancing sehingga malah menimbulkan hal-hal yang tidak layak bagi seorang mubaligh. Tunjukan bahwa kita adalah para mubaligh terdidik yang dapat mematahkan argument lawan tanpa terbawa emosi atau berlaku anarkis. Hanya dengan pemikiran yang jernih lah dakwah kita dapat diterima oleh orang-orang.
Kawan-kawan mujahid dakwah, sadarkah kalian bahwa di Darul Arqam ini sangat sulit ditemukan seorang santri yang berjiwa dakwah dan berprilaku mubaligh. Kalian bias dengan mudah orang yang jago silat, jago basket, jago dalam hal pelajaran, jago ngegambar atau santri-santri hebat dalam bidang lainnya. Tapi berapa banyakkah diantara mereka yang memiliki semangat dakwah, aa yakin sedikit. Mimbar-mimbar sekarang bersedih karena merasa dirinya menjadi makhluk yang paling ditakuti santri. Kebenaran juga merintih karena dia merasa tidak ada yang mau membawanya ke dalam hati para santri. Tinggal kita yang tersisa, para anggota Korps Mubaligh Remaja yang siap mengibarkan panji-panji dakwah di Ma’had Darul Arqam ini. Mari kita tebarkan bibit-bibit perubahan melalui perilaku kita yang berakhlakul karimah, nasihat-nasihat kita yang menyejukan hati dan menyadarkan jiwa. Insya Allah naungan rahmat Allah Swt. Kan senantiasa menaungi kita dimana pun kita berada.
Kawan-kawan mujahid dakwah, memang mengharap senang dalam berjuang bagai mengharap gemerlapnya bintang di tengah siang. Tapi inilah jalan kita, jalan menuju keridhaan Allah Swt. Jalan kebenaran yang penuh dengan kerikil-kerikil tajam, dan lubang-lubang yang menganga siap menjebak kita. Jalan yang sunyi hanya sedikit teman menemani. Tapi bersabarlah, karena pertolongan Allah itu sangatlah dekat dan indah, sedangkan azab Allah itu amat keras lagi menghinakan.
Kawan-kawan mujahid dakwah, mungkin hanya ini yang bias kakak-kakak KMR sampaikan. Kami hanya tidak ingin kalian mengalami seperti yang kami rasakan sekarang. Jiwa yang gelap dari cahaya Allah, hati yang gersang dari sejuknya setetes air kebenaran, dan diri yang lalai dari mengingat Allah Swt. Kami berharap mulai dari kalianlah Darul Arqam dapat kembali menemukan cahayanya yang telah lama pudar. Yang telah terkotori oleh pekatnya lumpur duniawi yang membuat jijik setiap orang yang melihatnya.
Kawan-kawan Mujahid dakwah, mintalah perlindungan kepada Allah swt dari rasa putus asa atas jalan yang kan kalian lalui sekarang. Mintalah kepada Allah swt kesabaran dalam mengarungi lautan penuh badai ini. Dan mohonlah pertolongan kepada Allah swt. Dengan sabar dan shalat.
Sekianlah sebuah tulisan yang amat tak berarti, apabila tak dibarengi dengat aplikasi nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Sekianlah untaian-untaian kata yang amat tak bemakna, apabila tidak ditanamkan ke dalam jiwa.
Saat menyelami manis dan pahit jalan dakwah, kita sebagai mubaligh yang beradab pasti punya etika dalam berdakwah terhadap orang-orang di sekitar nya. Mengenai etika dakwah, kita dapat lihat dalam Firman Allah QS. An-Nahl :125 yang berbunyi:
“Serulah ke jalan Tuhanmu dengan bijaksana dan nasihat yang baik dan debatlah mereka dengan cara yang lebih baik”
Nah, dari ayat itu setidaknya kita tahu tiga etika yang harus dipraktekan para mubaligh dalam menjalankan misi dakwah mereka.
Yang pertama, seorang mubaligh harus menunjukan kepribadian yang bijaksana kepada semua orang. Bijaksana artinya antara yang di dakwahkan dengan prilakunya sehari-hari tidak jauh berbeda. Jangan sampai seorang mubaligh menyuruh sholat tapi dirinya sendiri jarang melaksanakan shalat, Nauudzubillah! Kemudian seorang mubaligh yang bijaksana juga mencerminkan budi pekerti yang luhur bagi sesamanya , kehadirannya mampu menjadi sumber kebahagiaan bagi yang lain, dan ketidakhadirannya menjadi sumber kerinduan yang lain. Salah satu langkah untuk menjadi mubaligh yang bijak adalah dengan membudayakan senyum, salam, sapa, sopan dan santun tatkala menghadapi orang lain.
Yang kedua, dalam menasihati orang lain, seorang mubaligh harus bisa menasihati dengan kata-kata yang halus dan tidak menyakiti perasaan atau menghina yang didakwahi. Karena tujuan kita sebagai pendakwah adalah untuk menyadarkan seseorang agar kembali ke jalan yang benar, bukan menjatuhkan atau menghancurkan harga diri objek dakwah. Kita boleh bertindak keras hanya sebagai pembelaan diri manakala dakwah kita dihalangi oleh musuh. Dan ingat bahwa sesungguhnya Allah itu beserta orang-orang yang sabar.
Yang ketiga, apabila ada orang yang mendebat apa yang kita dakwahkan, maka hadapilah dengan tenang. Jangan sampai emosi kita terpancing sehingga malah menimbulkan hal-hal yang tidak layak bagi seorang mubaligh. Tunjukan bahwa kita adalah para mubaligh terdidik yang dapat mematahkan argument lawan tanpa terbawa emosi atau berlaku anarkis. Hanya dengan pemikiran yang jernih lah dakwah kita dapat diterima oleh orang-orang.
Kawan-kawan mujahid dakwah, sadarkah kalian bahwa di Darul Arqam ini sangat sulit ditemukan seorang santri yang berjiwa dakwah dan berprilaku mubaligh. Kalian bias dengan mudah orang yang jago silat, jago basket, jago dalam hal pelajaran, jago ngegambar atau santri-santri hebat dalam bidang lainnya. Tapi berapa banyakkah diantara mereka yang memiliki semangat dakwah, aa yakin sedikit. Mimbar-mimbar sekarang bersedih karena merasa dirinya menjadi makhluk yang paling ditakuti santri. Kebenaran juga merintih karena dia merasa tidak ada yang mau membawanya ke dalam hati para santri. Tinggal kita yang tersisa, para anggota Korps Mubaligh Remaja yang siap mengibarkan panji-panji dakwah di Ma’had Darul Arqam ini. Mari kita tebarkan bibit-bibit perubahan melalui perilaku kita yang berakhlakul karimah, nasihat-nasihat kita yang menyejukan hati dan menyadarkan jiwa. Insya Allah naungan rahmat Allah Swt. Kan senantiasa menaungi kita dimana pun kita berada.
Kawan-kawan mujahid dakwah, memang mengharap senang dalam berjuang bagai mengharap gemerlapnya bintang di tengah siang. Tapi inilah jalan kita, jalan menuju keridhaan Allah Swt. Jalan kebenaran yang penuh dengan kerikil-kerikil tajam, dan lubang-lubang yang menganga siap menjebak kita. Jalan yang sunyi hanya sedikit teman menemani. Tapi bersabarlah, karena pertolongan Allah itu sangatlah dekat dan indah, sedangkan azab Allah itu amat keras lagi menghinakan.
Kawan-kawan mujahid dakwah, mungkin hanya ini yang bias kakak-kakak KMR sampaikan. Kami hanya tidak ingin kalian mengalami seperti yang kami rasakan sekarang. Jiwa yang gelap dari cahaya Allah, hati yang gersang dari sejuknya setetes air kebenaran, dan diri yang lalai dari mengingat Allah Swt. Kami berharap mulai dari kalianlah Darul Arqam dapat kembali menemukan cahayanya yang telah lama pudar. Yang telah terkotori oleh pekatnya lumpur duniawi yang membuat jijik setiap orang yang melihatnya.
Kawan-kawan Mujahid dakwah, mintalah perlindungan kepada Allah swt dari rasa putus asa atas jalan yang kan kalian lalui sekarang. Mintalah kepada Allah swt kesabaran dalam mengarungi lautan penuh badai ini. Dan mohonlah pertolongan kepada Allah swt. Dengan sabar dan shalat.
Sekianlah sebuah tulisan yang amat tak berarti, apabila tak dibarengi dengat aplikasi nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Sekianlah untaian-untaian kata yang amat tak bemakna, apabila tidak ditanamkan ke dalam jiwa.