Rabu, 09 Januari 2008

Momen-momen Januari: Refleksi Pergantian Tahun dan Usia

9/1/2008

Waktu terasa cepat, Januari demi Januari telah ku lewati, dan sekarang adalah yang ke lima belas yang ku alami sejak dilahirkan. Seperti biasanya, di tahun ini aku pun melewati momen Tahun Baru Masehi, dan tentu saja tanggal yang kata kedua orang tuaku aku dilahirkan pada tanggal segitu. Dan yang tak kalah menarik adalah peringatan Tahun Baru Islam 1429 H yang dirayakan dengan cukup meriah di lingkungan rumahku. Tepat saat ku menulis tulisan ini adalah detik-detik menjelang Tahun Baru Islam, yang kita semua diingatkan terhadap strategi Rasulullah SAW. dalam menyebarkan misi dakwah ajaran agama rahmatan lil alamin ini.

Di TV kulihat banyak orang yang lupa dengan hanya merayakan Tahun Baru baik Masehi maupun Hijriah dengan pesta pora tanpa tahu makna dibalik itu semua. Alhamdulillah masih ada juga yang mengadakan mejlis dzikir bersama seraya meminta ampun kepada Allah atas dosa-dosa yang diperbuat selama ini. Karena memang bisa di bilang Januari ini juga bulan kesedihan dan keprihatinan mengingat saudara-saudara kita yang sedang tertimpa bencana banjir dan tanah longsor di Pulau Jawa. Alangkah naifnya ketika kita berpesta pora sementara saudara-saudara kita sedang merindukan sesuap nasi untuk menentramkan perut mereka dan menghilangkan kesedihan mereka.

Semakin hari, semakin ku khawatir karena jatah umurku semakin berkurang.
Tapi, apa saja yang telah kulakukan untuk bekal menghadapNya...

Tidak ada komentar: