Tepat setiap tanggal 27 Rajab tahun Hijriah, umat islam Indonesia menikmati hari libur karena memperingati Isra Mi'rajnya Nabi Muhammad SAW. Mengenai Isra Mi'rajnya sendiri, sebagian besar umat Islam Indonesia sudah faham dan mengerti artinya. Isra artinya perjalanan yang dilakukan orang pada malam hari, dalam peristiwa ini, pada malam hari Nabi Muhammad SAW pergi dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa.. Makannya kenapa keturunan nabi Ya'qub disebut Bani Israil? Konon kabarnya Nabi Ya'qub itu suka berperjalanan di malam hari, jadi aja keturunannya disebut Bani Israil. Sedangkan Mi'raj kalau yang aku baca di buku Tarekh adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha. Akhirnya dua peristiwa agung tersebut disebut Isra Mi'raj. Mengenai dalilnya, gak usah ditanyain lagi, di dalam al-Quran peristiwa ini sudah diabadikan dalam salah satu nama Surat al-Quran, dan di dalamnya dijelaskan keagungan Allah Swt. yang telah memperjalanankan Nabi Muhammad pada malam hari.
Ada sebuah dampak Isra Mi'raj yang dapat kita rasakan hingga sekarang, yaitu perintah solat yang merupakan hasil konkrit dari Isra Mi'raj Rasulullah SAW. Rasulullah SAW menerima perintah tersebut tatkala beliau berhadapan langsung dengan Sang Maha Pencipta. Sehingga ketika kembali ke dunia, beliau langsung menyebarkan dan menjadikan sholat sebagai salah satu pondasi paling urgen dalam Islam. Sampai-sampai beliau pernah bersabda bahwa sholat itu tiangnya agama. Dan yang aku pikirkan sekarang adalah, apakah kita sudah bisa menangkap esensi terpenting dari Isra Mi'raj, atau kita masih menganggap bahwa memperingati Isra Mi'raj hanya sebatas tradisi yang diwariskan secara turun temurun?
Kemarin aku sms-an dengan salah seorang temanku, kebetulan kami berdua membahas tentang makna Isra Mi'raj. Saat aku mengajukan gagasan bahwa sebenarnya kita juga bisa Isra Mi'raj lho, dia aneh dan merasa hal itu tidak mungkin. Jelas saja seperti itu, karena aku belum menjelaskan yang sebenarnya. Gini, kita tahu bahwa Isra Mi'raj adalah naiknya Rasulullah Saw. ke tempat teringgi dari kubangan dunia yang hina. Dia bertemu dengan Tuhan nya dan meraih kedudukan yang mulia di sisi-Nya. Setelah itu dia kembali lagi ke dunia untuk mendakwahkan ajaran-ajarannya. Sekarang, coba analogikan dengan ibadah solat yang selama ini kita lakukan. Ketika kita solat dengan khusyuk, kita tidak lagi ada di masjid, di Indonesia, di Dunia atau Galaksi Bimasakti. Tapi kita seolah-olah berada di Sidratul Muntaha dan sedang bercakap-cakap dengan Allah Swt melalui bacaan dan gerakan solat. Dan setelah salam, kita kembali lagi ke dunia untuk kembali hidup bermasyarakat dengan mendakwahkan ajaran-ajaran islam dalam kehidupan kita. Jadi shalat khusyuk merupakan gambaran terhadap Isra Mi'raj yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw. Malah saya dengar dari kawan saya Ginan bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda bahwa Sholat adalah alat Isra Mi'raj umatku. Yah, Wallahu A'lam, yang penting, mari kita tangkap esensi dari peristiwa terdaftar sebagai salah satu nominasi dari Mujizat-mukjizat Rasulullah Saw. yang sangat luar biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar