1. Pendahuluan
Anak-anak Indonesia merupakan generasi penerus yang akan meneruskan estafet tongkat kepemimpinan dari generasi sebelumnya. Mereka juga menjadi tunas bangsa yang diharapkan dapat tumbuh untuk membangun dan membuat Indonesia kembali berjaya.
Sudah bukan rahasia lagi bahwa salah satu permasalahan yang menghinggapi bangsa ini adalah masalah lingkungan hidup. Sudah menjadi hal biasa saat mendengar, melihat atau membaca dari berbagai media informasi berhektar-hektar hutan di tebang secara ilegal (illegal logging). Sudah menjadi makanan sehari-hari kita suhu udara yang membakar kulit kita dan polusi udara yang menjadi teman setia kita saat kita bepergian dii perkotaan. Sehingga tidak aneh kalau belakangan ini, banjir,gempa,tsunami bahkan lumpur panas beramai-ramai “mengunjungi” Indonesia tercinta ini.
Maka dari itu, anak-anak sebagai harapan bangsa, sedini mungkin harus kita kenalkan dan ajarkan tentang memelihara lingkungan hidup. Dan salah satu caranya adalah dengan mengajarinya menanam tanaman yang arti penting dan manfaatnya akan diuraikan setelah pendahuluan ini.
2. Sebatang Pohon Sangat Berarti
Ada seorang bapak yang menasihati anaknya, “Nak, kita tanam pohon di halaman rumah kita yuk! nanti pasti bumi kita akan asri dan kita akan bernafas dengan tenang karena tidak kekurangan oksigen.” Tentu saja sii anak heran, masak sih hanya dengan menanam pohon akan menjadikan bumi asri dan umat manusia bernafas dengan sehat. Mungkin si anak hanya berpikir sebuah pohon yang ia tanam. Dia tidak berpikir bahwa kalau dalam satu hari yang sama ribuan atau jutaan anak lainnya juga menanam pohon seperti dirinya, maka sudah ada ribuan bahkan jutaan pohon yang ditanam di dunia ini. Dan jumlah sebanyak itu cukup untuk penghijauan bumi dan penyediaan oksigen umat manusia.
Tidak terbayang memang sebatang pohon yang ditanam seorang anak dapat menghijaukan dunia ini. Padahal kalau kita berpikir secara sosial, maka perilaku kolektif dari ribuan atau jutaan anak yang menanam pohon sangat mungkin untuk kembali menghijaukan kembali lingkungan kita. Dan itu semua dapat terwujud kalau anak tahu dan diajari tentang arti penting dan manfaat menanam bagi kehidupan mereka.
3.Arti Penting Menanam
Menanam adalah proses menumbuhkan bibit diatas tanah atau media lain yang sudah diolah sehingga berkembang menjadi tanaman atau tumbuhan.Para Antropolog menyebut kebudayaan yang merupakan hasil hasil cipta, karsa dan rasa manusia dengan istilah culture. Adapun culture sendiri berasal dari bahasa latin colore yang berarti “mengolah, mengerjakan”, terutama mengolah tanah atau bertani. Dari arti ini berkembang arti culture sebagai “segala daya upaya serta tindakan manusia untuk mengolah tanah dan mengubah alam”. Penggunaan kata culture untuk aktifitas mengolah tanah dan bercocok tanam oleh para antropolog menunjukan bahwa aktifitas ini oleh mereka dianggap sangat penting.
Tanaman merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan ekosistem.Dilihat dari hasilnya, tanaman atau tumbuhan merupakan merupakan sumber kebutuhan kita baik sandang, pangan maupun papan. Kita dapat makan yang merupakan sumber energi karena ada tanaman. Kita dapat bernafas dengan baik dengan menghirup oksigen karena ada yang merupakan hasil reaksi fotosintesis karena ada tanaman. Kita juga dapat meminum air bersih dikarenakan jasa tumbuhan yang menyimpan cadangan air melalui akar-akarnya yang itu semua merupakan hasil aktifitas menanam.
4. Menanam dan Surga Dunia
Dalam al-Quran, manusia diciptakan oleh Allah swt. sebagai khalifatu fil ardl yang bertugas untuk memakmurkan bumi (QS: 11:61). Salah satu upaya pemakmuran bumi bumi Allah ini adalah melalui aktifitas menanam. Dengan adanya aktifitas menanam, bumi akan menjadi indah, rimbun, makmur dan sejahtera. Dalam bahasa al-Quran, bumi indah dan rimbun yang ditumbuhi oleh berbagai macam tumbuhan dengan kata jannah (taman). Kata jannah sendiri seakar dengan kata Junnah (perisai), Jinnah / Jaan (salah satu nama makhluk Allah swt). Walaupun antara ketiga kata tersebut terdapat perbedaan penyebutan, namun secara substansial memiliki memiliki irisan makna yaitu sesuatu yang tersembunyi dan melindungi. Taman atau kebun merupakan tempat berlindung berbagai organisme dari teriknya matahari melalui rimbunnya pepohonan. Perisai merupakan alat untuk melindungi diri dari ancaman senjata musuh baik pedang maupun tombak ketika sedang berperang. Sedangkan jinn/jaan adalah makhluk Allah swt. yang keberadaannya tersembunyi dari pandangan mata manusia kecuali dengan izin Allah swt.
Di dalam al-Quran, surga sebagai tempat kebahagiaan yang dijanjikan untuk orang-orang beriman dan bertaqwa disebut juga dengan kata jannah. Penyebutan jannah untuk dua realitas yang berbeda yaitu surga dan taman menunjukan bahwa diantara dua realitas tersebut memiliki kesamaan fungsi walaupun wujud keduanya berbeda. Maka dari itu, tidaklah salah jika kita sudah dapat membudayakan menanam dalam kehidupan, kita bisa menyebut lingkungan kita sebagai surga dunia.
5. Manfaat Menanam dalam Perspektif Eco-Theology
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW. bersabda : “Tidaklah dari seorang muslim menumbuhkan tumbuhan atau menanam tanaman kemudian bagian dari tanaman/tumbuhan itu dimakan burung , manusia, atau binatang kecuali padanya terdapat shadaqah.” (H.R. Muslim)
Hadits diatas menerangkan secara eksplisit bahwa manfaat menanam tanaman akan kembali kepada penanamnya. Dikarenakan apabila tanaman yang kita tanam dapat bermanfaat bagi makhluk Allah yang lainnya, maka tanaman kita dapat menjadi shadaqah jariyah yang pahalanya terus mengalir walaupun kita telah meninggal nanti.
Dalam rantai makanan, tumbuhan juga menempati posisi produsen yang menjadi makanan bagi tingkatan konsumen selanjutnya. Tanaman juga menjadi penyimpan energi terbesar dalam peristiwa aliran energi dari produsen ke konsumen. Hal ini dikarenakan tumbuhan merupakan organisme autotrof yang bisa membuat makanannya sendiri dengan bantuan cahaya matahari.
Dari uraian-uraian diatas, cukuplah kiranya kita ketahui bahwa aktifitas menanam sangatlah penting bagi kehidupan kita ini. Dan sangat merugilah orang-orang yang belum mengerti arti menanam serta belum mengenalkan arti pentingnya menanam bagi anak-anak Indonesia.
6. Realitas yang Bertolak Belakang
Walaupun aktifitas menanam itu begitu penting, namun dalam kenyataannya aktifitas ini sudah tidak lagi familiar dikalangan anak-anak di Indonesia. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Pertama, karena adanya pengaruh ideologi konsumerisme yang menyerang anak-anak kita. Gaya hidup ini ditandai dengan cara berpikir bagaimana “menggunakan” benda konsumsii bukan “menghasilkan” atau “memproduksinya”, sehingga anak-anak kita jarang yang berpikir untuk menanam tetapi hanya makan,makan dan makan. Kedua, masih sedikitnya peran pendidikan dan media informasi dalam mengenalkan pentingnya menjaga lingkungan hidup bagi anak-anak Indonesia. Kita masih dapat menghitung banyak sekolah alam yang sudah didirikan di negeri kita ini. Dan tayangan Bolang (Bocah Petualang) masih menjadi satu-satunya acara televisi yang memperkenalkan dan mengajarkan anak supaya peduli terhadap lingkungan hidup.
Maka tidak heran jika timbul kekhawatiran dari berbagai pihak sepertii aktivis lingkungan hidup, pecinta alam dan rakyat Indonesia lainnya terhadap realitas seperti ini. Mereka mengharapkan tumbuhnya generasi muda (anak-anak dan remaja ) yang peduli lingkungan hidup. Sehingga lingkungan hidup dan alam Indonesia dapat terselamatkan di masa depan.
7. Beberapa Solusi
Menghadapi kenyataan yang seperti itu, maka kita harus mengupayakan langkah antisipatif untuk memberikan paradigma terhadap anak-anak Indonesia tentang pentingnya menanam. Dan berikut akan diuraikan beberapa langkah untuk menanamkan arti pentingnya menanam terhadap anak-anak Indonesia.
Ø Masyarakat khususnya para orang tua sedini mungkin harus mengenalkan anak-anaknya tentang arti pentingya menanam. Karena lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama bagii anak untuk belajar bersikap dan berpikir sebelum memasukii lingkungan luar. Dan dengan pola pendidikan yang benar dalam keluarga, anak-anak juga bisa dihindarkan dari budaya konsumerisme. Insya Allah, anak-anak Indonesia bisa menjadi anak-anak yang produktif di masa depan.
Ø Setelah lingkungan keluarga, pendidikan formal dan media informasi memberikan pengaruh yang sangat kuat bagi karakter anak. Oleh karena itu, pemerintah harus mengupayakan untuk memasukan dan meningkatkan kurikulum pendidikan mengenaii lingkungan hidup.Pemerintah juga harus mengadakan kegiatan-kegiatan yang membuat anak-anak tertarik dan mencintai lingkungan hidup. Setelah pendidikan, media sebisa mungkin menayangkan acara-acara anak lain yang ada hubungannya dengan menanamkan anak untuk peduli terhadap lingkungan hidup. Bukan hanya Bolang Si Bocah Petualang saja, masih banyak peluang lain untuk menayangkan hal serupa. Jika media sudah dapat berperan dalam membentuk paradigma anak, maka Insya Allah dalam waktu yang singkat anak-anak Indonesia akan mengerti arti pentingnya menanam.
Ø Masyarakat atau LSM-LSM supaya membudayakan gerakan menanam pohon khususnya terhadap anak-anak Indonesia. Dan semakin sering kegiatan tersebut dilaksanakan, maka akan semakin bagus hasilnya terhadap masyarakat dan anak-anak kita. Karena kita ketahui bersama, biasanya masyarakat Indonesia hanya tertarik kalau ada even-even yang besar. Maka kalau dimulai dengan mengadakan even-even besar, Insya Allah seterusnya akan tertanam kesadaran di masyarakat kita tentang pentingnya menanam.
8. Tanamlah! Walau Besok Kiamat
Rasulullah SAW. pernah bersabda : “Apabila esok kiamat terjadi, sementara di tanganmu ada bibit kurma, maka jika mampu menanamnya sebelum kiamat terjadi, tanamlah!” (H.R. Ahmad)
Bila kita melihat dari perspektif keduniaan, kita akan bertanya untuk apa menanam pada ketika segala sesuatu sudah tidak berguna lagi (kiamat). Bila kita menanam sementara esoknya kiamat, pasti kita tak kan dapat menuainya. Oleh karena itu,dibalik pernyataan hadits tersebut terdapat makna bahwa menanam biji yang ikhlas karena Allah swt. pasti akan menuai pahalanya di akhirat kelak.
9. Kesimpulan
Dari uraian panjang diatas, kita dapat mengambil beberapa kesimpulan diantaranya:
Ø Menanam merupakan aktifitas yang sangat vital bagi umat manusia.
Ø Mengenalkan arti pentingnya menanam terhadap anak-anak Indonesia merupakan hal yang sudah tidak dapat ditawar-tawar lagi.
Ø Menanam merupakan aktifitas yang menguntungkan baik dari segi dunia dan akhirat.
Jadi, mulailah menanam sekarang juga !
Wallahu A’lam
Kepustakaan :
Karman dkk. Islam dan Lingkungan Hidup, Bandung: Pimp. Daerah Muhammadiyah Kota Bandung,2007.
Koentjaraningrat. Pengantar Antropologi, Rineka Cipta: Jakarta,1991.
Artikel ini merupakan artikel yang diikutsertakan dalam Lomba Menulis Artikel YKAI dan UNICEF untuk penulis muda.